KABARBANGSA.COM---Keanekaragaman mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan memiliki kultur yang tidak sama diirespon secara positif oleh civitas akademika Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi "IEU" (Isti Ekatana Upawedha) Yogyakarta.
Perbedaan tentu merupakan sebuah keniscayaan. Identitas kultur yang beragam, perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya berbagai konflik sosial kadang dipicu oleh perbedaan-perbedaan itu.
Baca juga: Surat Seorang Ibu Rumah Tangga Untuk KPK
Kabag Akademik STIE "IEU" Yusuf Siswanta mengatakan bahwa keanekaragaman tersebut merupakan media untuk saling memahami dan mengapresiasi. Mahasiswa yang berasal dari Jawa, Medan, Palembang, Kalimantan, hingga Flores bisa hidup berdampingan satu sama lain.
"Di kampus ini, keakraban untuk saling mengenal satu sama lain selalu ditanamkan. Sehingga nilai-nilai multikulturalisme dengan sendirinya dapat berkembang,"ujarnya kepada kabarbangsa.com
Di kampus yang didirikan oleh Yayasan Kartika Widya ini, pendidikan multikulturalisme secara kultural selalu ditanamkan dan tidak ada perlakuan khusus bagi satu pun mahasiswa yang berasal dari daerah atau etnis dan agama tertentu.
Baca juga: Kisah Inspiratif Seorang Miskin Yang Suka Menggerutu
"Semua mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda kami perlakukan sama. Tidak pilih kasih, " kata Ketua Bidang Pengajaran, Suraji.
Suraji menjelaskan, keanekaragaman yang kadang selalu dianggap sebagai pemicu ketegangan sehingga menimbulkan konflik sebenarnya bisa diatasi dengan menanamkan nilai-nilai keadilan, toleransi dan penghargaan yang tulus.
Ahmad Maltuf, Kontributor kabarbangsa.com dan Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta
Perbedaan tentu merupakan sebuah keniscayaan. Identitas kultur yang beragam, perbedaan suku, agama, ras dan antar golongan merupakan kenyataan yang tidak bisa dihindari. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa munculnya berbagai konflik sosial kadang dipicu oleh perbedaan-perbedaan itu.
Baca juga: Surat Seorang Ibu Rumah Tangga Untuk KPK
Kabag Akademik STIE "IEU" Yusuf Siswanta mengatakan bahwa keanekaragaman tersebut merupakan media untuk saling memahami dan mengapresiasi. Mahasiswa yang berasal dari Jawa, Medan, Palembang, Kalimantan, hingga Flores bisa hidup berdampingan satu sama lain.
"Di kampus ini, keakraban untuk saling mengenal satu sama lain selalu ditanamkan. Sehingga nilai-nilai multikulturalisme dengan sendirinya dapat berkembang,"ujarnya kepada kabarbangsa.com
 |
| Sumber Gambar: kesedihanku.blogspot.com |
Baca juga: Kisah Inspiratif Seorang Miskin Yang Suka Menggerutu
"Semua mahasiswa dengan latar belakang yang berbeda-beda kami perlakukan sama. Tidak pilih kasih, " kata Ketua Bidang Pengajaran, Suraji.
Suraji menjelaskan, keanekaragaman yang kadang selalu dianggap sebagai pemicu ketegangan sehingga menimbulkan konflik sebenarnya bisa diatasi dengan menanamkan nilai-nilai keadilan, toleransi dan penghargaan yang tulus.
Ahmad Maltuf, Kontributor kabarbangsa.com dan Lesehan Sastra Kutub Yogyakarta
0 comments :
Post a Comment