KABARBANGSA.COM---Bola panas Freeport terus bergulir di seantero negeri ini. Ketua DPR, Setya Novanto ditengarai telah mencatut nama Presiden, Joko Widodo dalam negosiasi dengan bos Freeport. Sebelumnya, nama itu disebut-sebut telah muncul dalam kampanye salah satu Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Jika transkip yang beredar di media sosial itu benar, Ketua DPR Setya Novanto seharusnya mengundurkan diri dari kelembagaan DPR, untuk menjaga panggung rakyat yang selama ini menjadi bagian penting dalam demokrasi. Berikut transkip pembicaraan diduga Setya Novanto:
Sn: Waktu Pak Luhut di Solo...Pak Luhut lagi disibukkan habis Jumat itu. Kalau bisa tuntas, minggu depan sudah bisa diharapkan. Itu yang sekarang sudah bekerja.
Ms: Coba ditinjau lagi fisibilities-nya pak. Kalau nggak salah Freeport itu off-taker.
R: Saran saya jangan off-taker dulu, kalau off-taker itu akan.....
Ms: Keterkaitan off taker itu darimana pak?
R:..... (suara tidak jelas)
Ms: Bapak juga nanti baru bisa bangun setelah kita kasih purchasing garanty lho Pak. Purcashing garanty-nya dari kita lho pak.
R: PLTA-nya
Ms: Artinya patungan? Artinya investasi patungan ? 49-51 persen. Investasi patungan, off taker kita juga? Double dong pak? modalnya dari kita, off takernya dari kita juga.
R: Kalau off taker itu.....Oke deh Kalau Freeport ngga usah ikut
Ms: Ini yang Pak R pernah sampaikan ke Dharmawangsa itu?
R:....(tidak jelas)
Ms: Oh kalau komitmen, Freeport selalu komitmen. Untuk smelter, Desember kita akan taruh 700 ribu dollar. Tanpa kepastian lho pak. Karena kalau kita ngga tahu, kita ngga komit. Sorry 700 juta dollar.
Sn: Presiden Jokowi itu dia sudah setuju di sana di Gresik tapi pada pada ujung-ujungnya di Papua. Waktu saya ngadep itu, saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat itu terjadi sama Darmo...Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan ke depan, ada tiga....(kurang jelas)
Tapi kalau itu pengalaman-pengalaman kita, pengalaman-pengalaman presiden itu, rata-rata 99 persen gol semua. Ada keputusan-keputusan lain yang digarap, bermain kita
Transkip pembicaraan itu beredar setelah menteri ESDM, Sudirman Said melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Publik pun meminta agar MKD tidak masuk angin, artinya mengambil pelajaran serius. Harapan publik, jika transkip itu benar, tidak hanya menegur keras sebagaimana pertemuannya dengan Donald Trump, akan tetapi harapan publik agar memberhentikannya dari DPR.*** (fit)
Jika transkip yang beredar di media sosial itu benar, Ketua DPR Setya Novanto seharusnya mengundurkan diri dari kelembagaan DPR, untuk menjaga panggung rakyat yang selama ini menjadi bagian penting dalam demokrasi. Berikut transkip pembicaraan diduga Setya Novanto:
Sn: Waktu Pak Luhut di Solo...Pak Luhut lagi disibukkan habis Jumat itu. Kalau bisa tuntas, minggu depan sudah bisa diharapkan. Itu yang sekarang sudah bekerja.
Ms: Coba ditinjau lagi fisibilities-nya pak. Kalau nggak salah Freeport itu off-taker.
Sumber Gambar: cdn.sindonews.net |
R: Saran saya jangan off-taker dulu, kalau off-taker itu akan.....
Ms: Keterkaitan off taker itu darimana pak?
R:..... (suara tidak jelas)
Ms: Bapak juga nanti baru bisa bangun setelah kita kasih purchasing garanty lho Pak. Purcashing garanty-nya dari kita lho pak.
R: PLTA-nya
Ms: Artinya patungan? Artinya investasi patungan ? 49-51 persen. Investasi patungan, off taker kita juga? Double dong pak? modalnya dari kita, off takernya dari kita juga.
R: Kalau off taker itu.....Oke deh Kalau Freeport ngga usah ikut
Ms: Ini yang Pak R pernah sampaikan ke Dharmawangsa itu?
R:....(tidak jelas)
Ms: Oh kalau komitmen, Freeport selalu komitmen. Untuk smelter, Desember kita akan taruh 700 ribu dollar. Tanpa kepastian lho pak. Karena kalau kita ngga tahu, kita ngga komit. Sorry 700 juta dollar.
Sn: Presiden Jokowi itu dia sudah setuju di sana di Gresik tapi pada pada ujung-ujungnya di Papua. Waktu saya ngadep itu, saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat itu terjadi sama Darmo...Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan ke depan, ada tiga....(kurang jelas)
Tapi kalau itu pengalaman-pengalaman kita, pengalaman-pengalaman presiden itu, rata-rata 99 persen gol semua. Ada keputusan-keputusan lain yang digarap, bermain kita
Transkip pembicaraan itu beredar setelah menteri ESDM, Sudirman Said melaporkannya ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). Publik pun meminta agar MKD tidak masuk angin, artinya mengambil pelajaran serius. Harapan publik, jika transkip itu benar, tidak hanya menegur keras sebagaimana pertemuannya dengan Donald Trump, akan tetapi harapan publik agar memberhentikannya dari DPR.*** (fit)
0 comments :
Post a Comment