Home » » Bingkai Politik Tragedi Paris

Bingkai Politik Tragedi Paris

Diposkan oleh damar pada Saturday, November 14, 2015 | 7:40 PM

Oleh : Ahmad Muchlish Amrin

Jangan bermain-main dengan kematian. Jangan bermain-main dengan nyawa manusia. Jangan bermain-main. 

Tragedi kemanusiaan seringkali terjadi di berbagai belahan dunia. Semenjak issue terorisme di hembuskan, jutaan nyawa manusia melayang begitu rupa. Ribuan senjata diciptakan untuk membombardir pihak-pihak yang dianggap sebagai teroris.

Interaksi politik global saat ini berada dalam sebuah bingkai “siapa menguasai siapa”. Apabila ada pihak-pihak atau kawasan yang ditengarai menunjukkan kekuatannya, pelan-pelan, secara politik akan menghadapi masalah-masalah terntentu, terkecuali bagi “siapa” yang memiliki persenjataan yang kuat pula.
Kelompok umat manusia, sekte-sekte agama, firqah-firqah, atau kelompok tertentu yang dituduh sebagai teroris hanya menjadi alat bagi kepentingan “siapa” itu.
Sumber Gambar: krjogja.com

“Siapa” telah meruntuhkan gedung WTC melalui tangan Osamah bin Laden. “Siapa” juga telah menghabisi timur tengah, telah menebar issue yang seputar agama, mengadu domba antar suku dan kelompok. ISIS sejatinya adalah alat yang digunakan oleh “siapa” seabagaimana pengakuan Hillary Clinton dalam sebuah buku biografinya.

Pertanyaannya kemudian, jika ISIS telah mengakui bertanggung jawab atas tragedi di Paris, apakah dalam konteks ini “siapa” yang ada di balik ISIS dengan sengaja ingin menghancurkan Eropa?

Alasannya sangat sederhana, luapan banjir pengungsi dari Timur Tengah yang di negeri “siapa” ditolak, kemudian Eropa melalui tangan kanan Jerman menerima para pengungsi yang bermaksud mencari suaka itu. Yang demikian itu, untuk menciptakan image buruk, bahwa pengungsi yang diterima negara-negara Eropa itu sebagiannya mengancam keamanan Eropa.

Ledakan pun terjadi di luar stadion di saat Timnas German vs Prancis. Ledakan ini tidak semata-mata untuk Paris. Tetapi ledakan bom ini juga ditujukan untuk German. Inilah bingkai politik terburuk bangsa “siapa” dalam menyindir kawannya sendiri.

Nyawa manusia bagi negeri “siapa” seolah-olah menjadi mainan. Semua orang di seluruh dunia berbela sungkawa atas peristiwa ini. Yang paling terkutuk adalah iblis yang berada di balik pengeboman dan penembakan ini.***


Artikel Terkait:

0 comments :

Post a Comment