Home » » Inilah Transkrip Wawancara Ketua Hizbut Tahrir Universitas Indonesia

Inilah Transkrip Wawancara Ketua Hizbut Tahrir Universitas Indonesia

Diposkan oleh damar pada Tuesday, September 6, 2016 | 12:04 AM

KABARBANGSA.COM---Generasi muda menjadi sasaran empuk dalam proses sosialisasi indoktrinasi khilafah di negeri ini. Indoktrinasi khilafah rupanya telah masuk di kampus-kampus besar di negeri ini, salah satunya adalah kampus Universitas Indonesia. Berikut ini merupakan salah satu transkip wawancara dengan ketua Hizbut Tahrir Indonesia Universitas Indonesia:

Iko: Hizbut Tahrir Indonesia menurut Kak Irawan itu apa?

Kak Irawan: Hizbut Tahrir Indonesia adalah partai politik. Politik disini beda pengertiannya dengan definisi politik dari Merriam Budiarjo. Politik dalam HTI lebih kepada mengurus dan menyadarkan umat Islam dalam semua aspek. Dalam Islam, hukum ditetapkan oleh Allah dan manusia hanya mengadopsi.


Baca juga: Indoktrinasi Khilafah Sudah Masuk Kampus Universitas Indonesia

Iko: Apa tujuan Hizbut Tahrir Indonesia ?

Sumber Gambar: hoteldekatkampus.com
Kak Irawan: Hizbut Tahrir Indonesia bertujuan untuk menyampaikan petunjuk syariat bagi manusia, menentang kekhufuran beserta segala ide dan peraturan khufur, mengajak kaum muslimin kembali dalam masyarakat Islam. Masyarakat Islam berarti peraturan, perasaan, dan pemahaman berdasarkan syariat Islam.

Iko: Apakah metode yang diterapkan dalam memobilisasi massa?

Kak Irawan: Hizbut Tahrir Indonesia melakukan metode perjuangan Rasullullah SAW. Pertama, pembinaan kader, yaitu dengan menyadarkan umat kembali kepada sayriat Islam. Kedua, membina umat. Hal ini lebih kepada mengajarkan ketentuan-ketentuan Islam. Ketiga, meminta otoritas menyerahkan kekuatan kepada HTI. Misalnya, militer, ataupun para ulama. Metode yang ketiga ini perlu karena melihat banyak kasus yang terjadi akibat tidak ada penyerahan kekuasaan dari otoritas. Hal ini terjadi pada negara Mesir, Libya, dan Suriah. Jika kelompok militer bersatu dengan masyarakat maka rezim yang berkuasa akan cepat runtuh. Sebaliknya, pada kasus Mesir, Militer masih berpihak kepada rezim, maka rezim agak lama ditumbangkan. Hal ini yang sekarang sedang dibangun oleh HTI.

Iko: Bagaiman awalnya Kak Irawan menjadi anggota HTI?

Kak Irawan:  Saya memang dari kecil sudah berinteraksi dengan organisasi Islam. Kebetulan rumah saya di daerah Ciamis, Jawa barat. Di daerah rumah saya kebanyakan NU (Nahdatul Ulama), maka saya berinteraksi dengan NU mulai dari SD. Ketika saya memasuki SMP, saya mengaji di PKS. Kemudian ketika saya memasuki SMA semi pesantren, saya kembali berinteraksi dengan NU. Alhamdulillah saya masuk UI jurusan Administrasi Negara. Di UI ini begitu banyak paham dan ideologi yang berkembang. Misalnya, jamaah tabliah, HMI, PKS maupun HTI. Pada saat semester satu saya mengikuti ngaji di PKS dan HTI. Lama kelamaan, saya memilih untuk bergabung dengan HTI daripada dengan PKS.

Iko: Apa alasan Kak Irawan lebih memilih HTI daripada PKS?

Kak Irawan: Saya lebih memilih HTI daripada PKS karena saya melihat dalil yang digunakan dan argumentasi dan solusi yang diberikan lebih kuat dibandingkan PKS. Hal tersebut terlihat dalam contoh kasus. HTI memperjuangkan  tujuan tanpa kekerasan, mengubah paradigma, dan mengembalikan negara Islam pada zaman kenabian. Sebagai perbandingan, PKS melihat demokrasi merupakan bagian dari Islam. PKS mengibaratkan demokrasi bagai gelas kosong yang bisa diisi. PKS juga membuat hukum dan masuk dalam sistem. Hal tersebut, tentu saja berbeda dengan HTI. HTI memandang demokrasi merupakan bagian dari sistem khufur. Dalam Islam, hukum ditetapkan Allah. Manusia hanya mengadopsi. Oleh karena itu, demokrasi tidak sesuai dengan Islam. Bahkan, PKS berkoalisi dengan orang kafir, sedangkan fakta kemenangan HTI berasal dari pertolongan Allah.

Iko: Apakah FRM (Forum Remaja Masjid) UI ini merupakan bagian dari HTI dan sebagai salah satu pengkaderan HTI?

Kak Irawan: HTI melakukan dakwah dengan cara mengontak langsung ke individu, membuat buletin tiap bulan, dan mengadakan seminar. FRM ini bukan merupakan bagian dari HTI. Namun, ada beberapa orang FRM merupakan anggota HTI. Jadi, jangan disamakan antara FRM dan HTI.

Iko: Kalo boleh tahu anggota HTI di UI ada berapa orang dan dari fakultas mana saja?

Kak Irawan: Sekitar 30 orang ikhwan. Kalo akhwat saya tidak tahu karena sistem pergaulan ikhwan dan akhwat dibedakan. Jadi, ikhwan mempunyai lingkup sendiri dan akhwat juga mempunyai lingkup sendiri.  Ada yang dari FISIP, FIB, FT, FMIPA, FE, dan Vokasi.

Iko: Mayoritas anggota HTI di UI ada di fakultas apa?

Kak Irawan: FIB

Iko: Apa tugas dari ketua HTI UI dan bagaimana mekanisme pemilihannya?

Kak Irawan: HTI UI ini adalah sebagai sebuah sektor. Jadi tidak hanya UI, tetapi Gunadarma, BSI, ISTN, dan PNJ masuk dalam lingkup UI juga. Tugas saya secara garis besar itu menejerial. Memantau mentoring, menentukan strategi dakwah, dan membangun silaturahmi sesama anggota. Mekanisme pemilihannya juga berdasarkan pemilihan khilafah.

Transkrip wawancara ini adalah salah satu aspek tugas akhir mata kuliah Gerakan Sosial.


Informan: Irawan, mahasiswa jurusan Administrasi Negara 2007 dan Pascasarjana Kebijakan Pendidikan UI (Ketua HTI UI ) pukul 10.00 WIB hari Kamis, 27 Desember di Masjid UI (Kesekertariat Ikhwan FRM lantai 2)

Sumber: satwikobudiono.wordpress.com


Artikel Terkait:

0 comments :

Post a Comment