KABARBANGSA.COM---Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) merupakan kemampuan yang diperlukan baik untuk belajar, maupun dalam bekerja. Menurut laporan dari World Economic Forum, kemampuan yang paling diperlukan dalam dunia kerja di tahun 2020 adalah complex problem solving.
Dalam rangka mempersiapkan guru-guru SMP/SMA untuk mengarahkan siswa-siswinya mengikuti kompetisi Bebras, Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta mengadakan pelatihan untuk guru-guru SMA/SMK di Kota Yogyakarta dan sekitarnya. Pelatihan disampaikan oleh Dr. Ir. Inggriani Liem, dosen Informatika Institut Teknologi Bandung, yang juga koordinator Pembina TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia), pada Kamis, 6 Oktober 2016, pukul 08.00-14.00 WIB di Laboratorium Komputasi Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (FTI-UAJY) dengan peserta 40 orang guru-guru SMA/SMK se-DIY.
Bebras pertama kali digelar di Lithuania (www.bebras.org), merupakan aktivitas ekstrakurikuler yang mengedukasi kemampuan problem solving dalam informatika dengan jumlah peserta terbanyak di dunia. Kata Bebras berasal dari bahasa Lithuania untuk ‘beaver’ (berang berang), dipilih sebagai symbol tantangan (challenge), karena hewan beaver berusaha keras untuk mencapai target secara sempurna dalam aktivitasnya sehari-hari. Siswa peserta akan mengikuti kompetisi bebras di bawah supervisi guru, yang dapat mengintegrasikan tantangan tersebut dalam aktivitas mengajar guru. Kompetisi ini dilakukan setiap tahun secara online melalui komputer. Yang dilombakan dalam kompetisi adalah sekumpulan soal yang disebut Bebras task.
Bebras task diberikan berdasarkan kelompok umur siswa, terdapat 5 kelompok umur. Kelompok Little Beavers untuk usia 8-10 tahun, Kelompok Benjamins untuk usia 10-12 tahun, kelompok Cadets untuk usia 13-14 tahun, kelompok Juniors untuk usia 15-16 tahun, dan kelompok Seniors untuk usia 17-19 tahun.***
Sumber Gambar: dok.kabarbangsa.com/uajy |
Bebras pertama kali digelar di Lithuania (www.bebras.org), merupakan aktivitas ekstrakurikuler yang mengedukasi kemampuan problem solving dalam informatika dengan jumlah peserta terbanyak di dunia. Kata Bebras berasal dari bahasa Lithuania untuk ‘beaver’ (berang berang), dipilih sebagai symbol tantangan (challenge), karena hewan beaver berusaha keras untuk mencapai target secara sempurna dalam aktivitasnya sehari-hari. Siswa peserta akan mengikuti kompetisi bebras di bawah supervisi guru, yang dapat mengintegrasikan tantangan tersebut dalam aktivitas mengajar guru. Kompetisi ini dilakukan setiap tahun secara online melalui komputer. Yang dilombakan dalam kompetisi adalah sekumpulan soal yang disebut Bebras task.
Bebras task diberikan berdasarkan kelompok umur siswa, terdapat 5 kelompok umur. Kelompok Little Beavers untuk usia 8-10 tahun, Kelompok Benjamins untuk usia 10-12 tahun, kelompok Cadets untuk usia 13-14 tahun, kelompok Juniors untuk usia 15-16 tahun, dan kelompok Seniors untuk usia 17-19 tahun.***
0 comments :
Post a Comment