KABARBANGSA.COM---Banyak orang yang hanya penampilan luarnya seolah-seolah muslim sejati, akan tetapi perilakunya sama sekali tidak mencerminkan orang Muslim. Nabi Muhammad Saw. jelas mengajarkan tata cara buang air besar dan air kecil. Nabi menuntun agar tidak berdiri dalam membuang air kecil/besar.
Nabi juga mengajarkan agar tidak membuang di bawah pohon, sebab khawatir ada hewan-hewan. Nabi juga mengajarkan agar buang air kecil/besar dengan cara ditutup, tidak di tempat terbuka, dan tidak menghadap kiblat atau membelakangi kiblat.
Itulah ajaran-ajaran Nabi dalam hal akhlak atau adab buang air kecil/besar. Aturan akhlak yang dicontohkan Nabi tentu tidak lebih rendah atau tidak lebih kurang dibanding demo memperjuangkan penistaan agama. Akhlak merupakan alasan, mengapa Allah Swt. mengutus Nabi Muhammad Saw.
Jika ada orang yang identitas pakaiannya Muslim, tetapi kencing berdiri di bawah sebuah pohon yang tidak ada tutupnya, tentu hal tersebut bertolak belakang dengan akhlak Nabi. Tentu hal tersebut lebih bid'ah dari teriakan bid'ah yang selalu mereka teriakkan.
Itulah sebabnya, memperbaiki diri lebih penting dari sekedar selebrasi keberagamaan yang bersifat fisik. Agama tentu bukan pakaian, bukan di bibir, dan bukan di penampilan. Akan tetapi beragama secara akhlak dan sekap, yang kemudian dimantapkan dengan ritualitas yang sempurna.***(hed)
 |
| Sumber Gambar: alfianharfi |
Itulah ajaran-ajaran Nabi dalam hal akhlak atau adab buang air kecil/besar. Aturan akhlak yang dicontohkan Nabi tentu tidak lebih rendah atau tidak lebih kurang dibanding demo memperjuangkan penistaan agama. Akhlak merupakan alasan, mengapa Allah Swt. mengutus Nabi Muhammad Saw.
Jika ada orang yang identitas pakaiannya Muslim, tetapi kencing berdiri di bawah sebuah pohon yang tidak ada tutupnya, tentu hal tersebut bertolak belakang dengan akhlak Nabi. Tentu hal tersebut lebih bid'ah dari teriakan bid'ah yang selalu mereka teriakkan.
Itulah sebabnya, memperbaiki diri lebih penting dari sekedar selebrasi keberagamaan yang bersifat fisik. Agama tentu bukan pakaian, bukan di bibir, dan bukan di penampilan. Akan tetapi beragama secara akhlak dan sekap, yang kemudian dimantapkan dengan ritualitas yang sempurna.***(hed)
0 comments :
Post a Comment