KABARBANGSA.COM---Matahari belum terlalu meninggi. Seorang lelaki tidak terlalu tinggi dan murah senyum itu begitu sibuk menyiapkan segalanya di dapur Kreta Coffe; goreng kacang, rebus kangkung, dan menyiapkan segalanya yang dibutuhkan pengunjung. Shiddiqi nama lelaki penjaga shift pagi itu, tampak memakai celana panjang dan kaos berwarna putih.
"Kami bangun pagi-pagi, belanja ke pasar, kemudian siap-siap di sini. Siapa tahu ada mahasiswa yang kuliah pagi ingin menikmati rujak Lontong sebelum masuk kampus." ujarnya kepada kabarbangsa.com
Posisi Kreta Coffe yang berdiri tegak di dekat rel daerah Sapen, tepat selatan UIN Sunan Kalijaga itu memang selalu dihibur dengan geronjal kreta yang bersuara "grejes-grejes". Namun meskipun demikian, nongkrong di Kreta Coffe tetap membuat hati tenteram. Angin berdesir pelan dari luar dan kopi hitam yang terasa maknyus membuat segala kegalauan jadi hilang. Di sana juga tersedia Brownies Lubna Bakery yang gembuk di lidah dan tidak memberatkan di dompet.
Menurut Shiddiqi, pengunjung Kreta Coffe ini terdiri mahasiswa berbagai kampus di Jogja, kantoran, dan sebagian wisatawan yang ingin menikmati Rujak Lontong Madura. Tentu saja, di sini juga tersedia Krupuk Madura sebagai gandengan yang tak bisa ditinggalkan. Krupuk Madura produksi Krupuk Madura Bhakti Rantani selalu ada di Coffe ini.
"Saya senang sekali nongkrong di sini. Apalagi kopi dan rujaknya ternyata cocok di lidah saya," tukas Stephanus, salah seorang pengunjung yang juga mahasiswa APMD yang berasal dari Papua.
Dan ternyata, kopi dan rujak Madura yang disajikan di Kreta Coffe tidak hanya bersahabat bagi orang-orang Madura, tetapi bersahabat dengan pengunjung dari berbagai daerah, termasuk Papua. Kuliner ternyata bukan hanya persoalan rasa, di dalamnya ada spirit kebudayaan yang tidak bisa ditutupi.***(fiq)
Sumber Gambar: dok.kabarbangsa.com/atiqah |
"Kami bangun pagi-pagi, belanja ke pasar, kemudian siap-siap di sini. Siapa tahu ada mahasiswa yang kuliah pagi ingin menikmati rujak Lontong sebelum masuk kampus." ujarnya kepada kabarbangsa.com
Posisi Kreta Coffe yang berdiri tegak di dekat rel daerah Sapen, tepat selatan UIN Sunan Kalijaga itu memang selalu dihibur dengan geronjal kreta yang bersuara "grejes-grejes". Namun meskipun demikian, nongkrong di Kreta Coffe tetap membuat hati tenteram. Angin berdesir pelan dari luar dan kopi hitam yang terasa maknyus membuat segala kegalauan jadi hilang. Di sana juga tersedia Brownies Lubna Bakery yang gembuk di lidah dan tidak memberatkan di dompet.
Menurut Shiddiqi, pengunjung Kreta Coffe ini terdiri mahasiswa berbagai kampus di Jogja, kantoran, dan sebagian wisatawan yang ingin menikmati Rujak Lontong Madura. Tentu saja, di sini juga tersedia Krupuk Madura sebagai gandengan yang tak bisa ditinggalkan. Krupuk Madura produksi Krupuk Madura Bhakti Rantani selalu ada di Coffe ini.
Sumber Gambar: dok.kabarbangsa.com/atiqah |
"Saya senang sekali nongkrong di sini. Apalagi kopi dan rujaknya ternyata cocok di lidah saya," tukas Stephanus, salah seorang pengunjung yang juga mahasiswa APMD yang berasal dari Papua.
0 comments :
Post a Comment