Sumber Gambar: dgi-indonesia.com |
Kuraup muka-muka nada pada hening
Setelah semua mulai membungkam
Pada malam yang menutup binar
Kurangkai sajak di atas tangis
Berakhir pada pedih yang berkelana
Kubaca di wajahmu yang merindu
Memukau segala insan yang terpatri
Terjeratlah semua kegundahan
Tapak terjal terjerat dalam sanubari
Sajak ini kutulis dalam gelap hati
Ketika semua hanya tercatat dalam kisah
Binar asmara bersulam ketidakpastian
Senyum rindu terpampang dalam aura inti
Artikan sajak ini dengan seperti
Bukan luka hati yang menjadi
Karangcempaka-Sumenep, 23 April 2016
Lentera Pagi Menanti
Terangsang embun malam
Mengundang lentera di cakra mata pelangit
Penantian terjalin pada lumbung jiwa
Semua terjadi secara tak pasti
Lantaran bahtera tuhan yang terganti
Biarlah pagi ini menanti
Cerita lain yang berarti
Karangcempaka-Sumenep, 27 April 2016
Misnoto Arriefa, Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Jurusan Matematika asal Sumenep Madura
kayaknya penulis lagi kasmaran ini, kalimat terakhir 'Artikan kalimat ini dengan seperti' sedikit aneh saja
ReplyDeleteNgerti banget ini kak?
Delete