KABARBANGSA.COM---Berangkat dari kegelisahan hati para MABA (Mahasiswa Baru) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Indonesia sekarang secara sosioculture bukan lagi berada pada fase mempertahankan fisik dari penjajah maupun organisasi-organisasi yang akan merusak sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara, tetapi sekarang ini Indonesia berada pada fase penjajahan Idealisme entah dari paham timur maupun paham barat. Inilah segelintir yang merangsang mengapa mereka membentuk sebuah
Baca juga: Indoktrinasi Khilafah Sudah Masuk Kampus Universitas Indonesia
Wadah yang di beri nama MANTEK (Mahasiswa Intelektual). Wadah ini bergerak dalam bidang intelektualitas yang bertujuan untuk melahirkan kader-kader Ulul Albab di UIN Maliki Malang yang tidak hanya mampu mengkritisi, tapi juga bisa memberi solusi dalam segala bidang, baik itu dalam permasalahan politik, birokrasi, perekonomian, hukum ditingkatan regional maupun nasional. Wadah ini juga mempunyai prinsip bahwa seorang mahasiswa setidaknya mampu untuk berbicara (menyuarakan pendapat), membedah (dengan landasan), mengkritisi, dan memberi solusi sebagai insan ulul albab, hal inilah yang akan menjadi pedoman utama dari MANTEK di UIN Maliki Malang.
UIN Maliki Malang merupakan salah satu universitas Islam Yang terkenal di indonesia, khususnya di kota malang. Dimana pilar yang di bangun oleh Uniersitas Islam ini ialah : 1. Kedalaman spiritual 2. Kagungan akhlak 3. Kedalaman ilmu pengetahuan 4. Kematangan professional. Dan organisasi MANTEK ini merupakan bagian dari proses pengembangan pilar yang di bangun oleh UIN Maliki Malang, tujuan wadah inipun sejalan dan sejalin dengan tujuan luhur UIN Maliki Malang sebagai episentrum sebuah lembaga pendidikan yang akan mengembalikan perdaban Islam dimasa depan.
Baca juga: Inilah Transkrip Wawancara Ketua Hizbut Tahrir Universitas Indonesia
Setelah sebagian pengurus dari organisasi MANTEK mengadaka sebuah Konfrensi ke-1 MANTEK, yang kegiatan itu membahas tentang AD dan ART organisasi, serta konsep kedepannya. Secara seketika mendapatkan respon postif dari para petinggi Republik Kemahasiswaan UIN Maliki Malang. Presiden Mahasiswa, Sahabat Hasan Abdillah, Gubernur Mahasiswa Fakultas Syariah, Sahabat Dihya Udin, Ketua HMJ HTN dan seluruh jajarannya siap mengawal, membantu, melindungi dan menjadi tempat konsultasi untuk berkembangnya MANTEK kedepan.
Organisasi ini juga menjadi organisasi yang universal, dimana seluruh mahasiswa baru dari segala jurusan dan fakultas bisa ikut andil dalam mengembangkan keahlian masing masing, khusunya dalam berpendapat. Sebab pada dasarnya para mahasiswa baru kebanyakan kaku dan malu dalam berpendapat meski sebenarnya mereka telah memiliki keahlian didalam diri masing-masing, aktivitas didalam kelas tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan Mahasiswa sebagai Agent Of Change and Agent Of Control Social.
Baca juga: Pendidikan Sebagai Aset Strategis Bangsa: Nalar Nasionalisasi Pendidikan
Dengan wadah organisasi MANTEK ini, harapnnya bisa menjadi wadah dalam menampung seluruh mahasiswa baru untuk dapat saling bertukar pendapat, dan membahas serta mengkritisi problematika kekinian disekitar dan yang pastinya dapat memberikan solusi. Program kerja Organisasi MANTEK diantaranya adalah : 1. Diskusi 2. Membedah buku 3. Sharing 4. Kepenulisan, dan masih banyak lagi. Ini adalah langkah awal yang perlu mendapatkan apresiasi besar dari segala pihak, bahwa mahasiswa baru mau untuk bersifat dan bergerak secara kolektif, ditengah zaman yang cenderung mahasiswanya bersifat apatis dan individualis.
Semua itu perlu sebuah perjuangan besar dan i’tikad kuad dalam diri masing-masing mahasiswa, untuk lebih aktif dan kreatif dalam membangun kpribadian masing-masing. Kapan lagi kita berproses kalau tidak sekarang, proses bukanlah hal yang mudah sebagaimana kita membalikkan telapak tangan kita. Semua butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan dan ketabahan dalam setiap rintangan yang dihadapi. Ini merupakan bagian jalan kita untuk menjadi mahasiswa yang bisa berfikir kritis dan edukatif. Dengan adanya organisasi MANTEK di UIN Maliki Malang semoga menjadi motivasi terbesar setiap mahasiswa baru, baik dari UIN sendiri atau dari universitas lain.***
Ahmad Zainuri Ibny, kontributor www.kabarbangsa.com di Malang
Baca juga: Indoktrinasi Khilafah Sudah Masuk Kampus Universitas Indonesia
Wadah yang di beri nama MANTEK (Mahasiswa Intelektual). Wadah ini bergerak dalam bidang intelektualitas yang bertujuan untuk melahirkan kader-kader Ulul Albab di UIN Maliki Malang yang tidak hanya mampu mengkritisi, tapi juga bisa memberi solusi dalam segala bidang, baik itu dalam permasalahan politik, birokrasi, perekonomian, hukum ditingkatan regional maupun nasional. Wadah ini juga mempunyai prinsip bahwa seorang mahasiswa setidaknya mampu untuk berbicara (menyuarakan pendapat), membedah (dengan landasan), mengkritisi, dan memberi solusi sebagai insan ulul albab, hal inilah yang akan menjadi pedoman utama dari MANTEK di UIN Maliki Malang.
Sumber Gambar: ahmadzainury/kabarbangsa.com |
Baca juga: Inilah Transkrip Wawancara Ketua Hizbut Tahrir Universitas Indonesia
Setelah sebagian pengurus dari organisasi MANTEK mengadaka sebuah Konfrensi ke-1 MANTEK, yang kegiatan itu membahas tentang AD dan ART organisasi, serta konsep kedepannya. Secara seketika mendapatkan respon postif dari para petinggi Republik Kemahasiswaan UIN Maliki Malang. Presiden Mahasiswa, Sahabat Hasan Abdillah, Gubernur Mahasiswa Fakultas Syariah, Sahabat Dihya Udin, Ketua HMJ HTN dan seluruh jajarannya siap mengawal, membantu, melindungi dan menjadi tempat konsultasi untuk berkembangnya MANTEK kedepan.
Organisasi ini juga menjadi organisasi yang universal, dimana seluruh mahasiswa baru dari segala jurusan dan fakultas bisa ikut andil dalam mengembangkan keahlian masing masing, khusunya dalam berpendapat. Sebab pada dasarnya para mahasiswa baru kebanyakan kaku dan malu dalam berpendapat meski sebenarnya mereka telah memiliki keahlian didalam diri masing-masing, aktivitas didalam kelas tidak menjamin terpenuhinya kebutuhan Mahasiswa sebagai Agent Of Change and Agent Of Control Social.
Baca juga: Pendidikan Sebagai Aset Strategis Bangsa: Nalar Nasionalisasi Pendidikan
Dengan wadah organisasi MANTEK ini, harapnnya bisa menjadi wadah dalam menampung seluruh mahasiswa baru untuk dapat saling bertukar pendapat, dan membahas serta mengkritisi problematika kekinian disekitar dan yang pastinya dapat memberikan solusi. Program kerja Organisasi MANTEK diantaranya adalah : 1. Diskusi 2. Membedah buku 3. Sharing 4. Kepenulisan, dan masih banyak lagi. Ini adalah langkah awal yang perlu mendapatkan apresiasi besar dari segala pihak, bahwa mahasiswa baru mau untuk bersifat dan bergerak secara kolektif, ditengah zaman yang cenderung mahasiswanya bersifat apatis dan individualis.
Semua itu perlu sebuah perjuangan besar dan i’tikad kuad dalam diri masing-masing mahasiswa, untuk lebih aktif dan kreatif dalam membangun kpribadian masing-masing. Kapan lagi kita berproses kalau tidak sekarang, proses bukanlah hal yang mudah sebagaimana kita membalikkan telapak tangan kita. Semua butuh perjuangan, kesabaran, keikhlasan dan ketabahan dalam setiap rintangan yang dihadapi. Ini merupakan bagian jalan kita untuk menjadi mahasiswa yang bisa berfikir kritis dan edukatif. Dengan adanya organisasi MANTEK di UIN Maliki Malang semoga menjadi motivasi terbesar setiap mahasiswa baru, baik dari UIN sendiri atau dari universitas lain.***
Ahmad Zainuri Ibny, kontributor www.kabarbangsa.com di Malang
Walaupun bisa mengkritik dan memberikan solusi kalau tidak dapat membuat sebuah perubahan yg lebih baik podo ae karo ngosip, haa
ReplyDeletePerubahan itu mulai dari diri sendiri dan perlahan, setidaknya memghargai karya org dan tidak memplagiasi serta mengakuisis hasil pikirannya juga perubahan yg sedikit kita lakukan dan terapkan.
Delete