KABARBANGSA.COM---Empat finalis masing-masing menerima dana Rp 20 juta dari Komisi Pemberantasan Korupsi setelah ditetapkan Dewan Juri Festival Integritas Kampus, Selasa (27/9) di Auditorium Gedung Teresa UAJY, Babarsari. Kegiatan ini mengusung tema “Jujur Ora Ajur” (Universitas Terbuka), “Cerdas Mencerdaskan” (STMM “MMTC”), “Manipulasi Anggaran” dan “Percaya Diri” (UAJY).
Baca juga: UAJY Serius Tolak Plagiarisme
Alexander Beny Pramudyanto, sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP dalam pembukaan Festival mengatakan, program ini lahir setelah berlangsung dialog antara sejumlah dosen Ilmu Komunikasi dengan pimpinan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (DPMM) KPK. “Kita sepakat memilih bentuk festival ketimbang lomba karena festival lebih mengutamakan kolaborasi, kerjasama, daripada persaingan”. Tiga juri yang hadir mengkritisi proposal peserta adalah Yoga Adhitrisna, Rianny Djangkaru dan Lukas Ispandriarno.
Menurut Masagung Dewanto, DPMM KPK, Festival Integritas Kampus diselenggarakan di tiga wilayah yaitu DIY, Semarang dan Malang. Festival yang lebih besar dan bersifat nasional akan digelar tahun 2017 dengan melibatkan kampus-kampus di sejumlah provinsi di Jawa maupun luar Jawa. “Festival bertujuan mengajak mahasiswa berperan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui kompetensi yang dimiliki dan kali ini melalui kompetensi komunikasi” kata Agung saat penutupan festival.
Festival Integritas Kampus dimulai awal September dan mendapatkan sambutan keikusertaan dari sekitar 70 peserta di tiga wilayah. Penilaian untuk menghasilkan 10 semifinalis diselenggarakan di Jakarta 21 September 2016. Kelompok mahasiswa yang lolos penilaian juri akan memperoleh dana Rp 20 juta untuk melakukan kampanye sosial di masing-masing kampus. Namun anggaran baru bisa dicairkan bila kelompok finalis telah melakukan revisi atas proposal yang dipresentasikan di Yogyakarta. Keempat kelompok memiliki waktu 90 hari untuk menggelar kampanye sosial antikorupsi. Evaluasi kampanye dan rewarding akan dilakukan di Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UAJY tanggal 22-23 November 2016.(fiq/yus/elfisip)***
Baca juga: UAJY Serius Tolak Plagiarisme
Sumber Gambar: dok. kabarbangsa.com/UAJY |
Alexander Beny Pramudyanto, sebagai Sekretaris Prodi Ilmu Komunikasi FISIP dalam pembukaan Festival mengatakan, program ini lahir setelah berlangsung dialog antara sejumlah dosen Ilmu Komunikasi dengan pimpinan Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (DPMM) KPK. “Kita sepakat memilih bentuk festival ketimbang lomba karena festival lebih mengutamakan kolaborasi, kerjasama, daripada persaingan”. Tiga juri yang hadir mengkritisi proposal peserta adalah Yoga Adhitrisna, Rianny Djangkaru dan Lukas Ispandriarno.
Menurut Masagung Dewanto, DPMM KPK, Festival Integritas Kampus diselenggarakan di tiga wilayah yaitu DIY, Semarang dan Malang. Festival yang lebih besar dan bersifat nasional akan digelar tahun 2017 dengan melibatkan kampus-kampus di sejumlah provinsi di Jawa maupun luar Jawa. “Festival bertujuan mengajak mahasiswa berperan dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi melalui kompetensi yang dimiliki dan kali ini melalui kompetensi komunikasi” kata Agung saat penutupan festival.
Festival Integritas Kampus dimulai awal September dan mendapatkan sambutan keikusertaan dari sekitar 70 peserta di tiga wilayah. Penilaian untuk menghasilkan 10 semifinalis diselenggarakan di Jakarta 21 September 2016. Kelompok mahasiswa yang lolos penilaian juri akan memperoleh dana Rp 20 juta untuk melakukan kampanye sosial di masing-masing kampus. Namun anggaran baru bisa dicairkan bila kelompok finalis telah melakukan revisi atas proposal yang dipresentasikan di Yogyakarta. Keempat kelompok memiliki waktu 90 hari untuk menggelar kampanye sosial antikorupsi. Evaluasi kampanye dan rewarding akan dilakukan di Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UAJY tanggal 22-23 November 2016.(fiq/yus/elfisip)***
0 comments :
Post a Comment