Baca juga: Iskandar Waworuntu; Deru Keindahan Bumi Langit di Mangunan
Sumber Gambar: dok. kabarbangsa.com/bentara budaya |
Menurut Wuryani, seniman Sujud juga memberikan seluruh hidupnya setotal-totalnya dalam berkesenian ngamen di jalan-jalan, sampai di usia tuanya, di mana badannya mulai renta, dan matanya rabun, hingga ia tidak bisa mengamen di jalan lagi.
"Dengan demikian, tentang Sujud kita mempunyai banyak kenangan dan kejadian, yang kiranya bisa dijadikan bahan untuk menumpahkannya di atas kanvas," terangnya.
Baca juga: Wajah Hukum Kita Dalam Lukisan Myuran Sukumaran
Dalam pameran ini, ada 27 karya (lukisan, patung, instalasi, foto) buah karya perupa yang terlibat dalam pameran ini, yakni AC Andre Tanama, Agung Pekik, Bambang Herras, Bambang Pramudyanto, Bayu Wardhana, Budiyana, Dyan Anggraini, Eddy Sulistyo, F. Sigit Santoso, Hadi Soesanto, Hari Budiono, Hermanu, Herpri Kartun, Laksmi Shitaresmi, Lindu Prasekti, Maslihar, Nasirun, Pramono Pinunggul, Reza Pratisca Hasibuan, Ridi Winarno, Samuel Indratma, Sitopati, Subandi Giyanto, Susilo Budi Purwanto, Terra Bajraghosa, Wara Anindyah, dan Wilman Syahnur (BBY). (Yus/Lis/Red).
0 comments :
Post a Comment