KABARBANGSA.COM---Tere Liye belakangan ini menjadi viral di media sosial, karena menyatakan akan menarik peredaran bukunya di toko buku, plus menyatakan menarik semua bukunya lantaran pajak.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memerintahkan Dirjen Pajak untuk bertemu dengan Tere Liye. Tulisan tersebut kemudian disambut dan didukung oleh banyak penulis lain.
Ada dua penafsiran yang secara objektif layak dibaca atas realitas Tere Liye. Pertama, motif protes terhadap sistem perpajakan di Indonesia yang terkait penulis. Tentu penafsiran tersebut umum berada di benak publik.
Kedua, protes tersebut mengandung kepentingan politik bisnis. Bagi para pecinta karya-karya Tere Liye dan para pegiat online shop akan memburu buku-bukunya karena pada tahun 2018 tidak akan beredar luas lagi. Pandangan ini hanya berupa penafsiran yang tentu sangat subyektif.
Surat terbuka Tere Liye memang cukup menghentak publik pecinta literasi. Keberaniannya mengambil resiko patut diberi apresiasi. Semoga dunia literasi ke depan semakin baik dan perhatian negara terus meningkat. (As/Sil/KA)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani memerintahkan Dirjen Pajak untuk bertemu dengan Tere Liye. Tulisan tersebut kemudian disambut dan didukung oleh banyak penulis lain.
tribunnews.com |
Kedua, protes tersebut mengandung kepentingan politik bisnis. Bagi para pecinta karya-karya Tere Liye dan para pegiat online shop akan memburu buku-bukunya karena pada tahun 2018 tidak akan beredar luas lagi. Pandangan ini hanya berupa penafsiran yang tentu sangat subyektif.
Surat terbuka Tere Liye memang cukup menghentak publik pecinta literasi. Keberaniannya mengambil resiko patut diberi apresiasi. Semoga dunia literasi ke depan semakin baik dan perhatian negara terus meningkat. (As/Sil/KA)
0 comments :
Post a Comment