KABARBANGSA.COM---Sastra Bulan Purnama merupakan salah satu agenda rutin yang diadakan oleh Tembi Rumah Budaya, Sewon, Bantul. Malam ini (6/10) menampilkan penyair perempuan kelahiran Magetan 38 tahun lalu, Emi Suy.
Baca Juga:
* Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia
* Media Sosial dan Buku
Ia membacakan salah satu puisinya berjudul Penjahit Luka yang
terkumpul dalam antologi Alarm Sunyi. Penyair yang tinggal di cengkareng ini menampilkan pembacaan puisi yang membuat penontonnya terlena oleh ukiran kata-kata yang bernyawa.
Baca Juga:
* Bekerja Dengan Rasa Cinta
* Menuju Tak Terhingga
Sofyan RH Zaid yang sedang hit dengan puisi Pagar Kenabian juga membacakan puisi berjudul Sederhana. Para penonton terlena, bahkan berseru "Huuuuuuuu" ketika mendengar larik "selamanya dalam satu rumah # sampai lupa cara berpisah"
Dua penyair Jakarta itu telah menghangatkan panggung Sastra Bulan Purnama yang dilaksanakan di bawah langit terbuka. Dan di akhir penampilannya, Sofyan, penyair kelahiran Sumenep Madura itu berkata, "sebenarnya dunia puisi itu sempit, sehingga tidak cukup mampu menampung para penyair yang merasa besar." (Far/Kom)
Baca Juga:
* Memperteguh Identitas Bangsa Indonesia
* Media Sosial dan Buku
Ia membacakan salah satu puisinya berjudul Penjahit Luka yang
Sumber Gambar: kabarbangsa.com |
Baca Juga:
* Bekerja Dengan Rasa Cinta
* Menuju Tak Terhingga
Sofyan RH Zaid yang sedang hit dengan puisi Pagar Kenabian juga membacakan puisi berjudul Sederhana. Para penonton terlena, bahkan berseru "Huuuuuuuu" ketika mendengar larik "selamanya dalam satu rumah # sampai lupa cara berpisah"
Dua penyair Jakarta itu telah menghangatkan panggung Sastra Bulan Purnama yang dilaksanakan di bawah langit terbuka. Dan di akhir penampilannya, Sofyan, penyair kelahiran Sumenep Madura itu berkata, "sebenarnya dunia puisi itu sempit, sehingga tidak cukup mampu menampung para penyair yang merasa besar." (Far/Kom)
0 comments :
Post a Comment