KABARBANGSA.COM---Suatu hari ada seorang kakek di kampung yang terkena penyakit batuk. Ia diantar oleh seorang cucunya ke sebuah puskesmas terdekat.
Kemudian sang dokter kelas puskesmas itu mendalami penyebab, mengapa si kakek tua itu terserang penyakit batuk. (Baca juga: Merokok Bisa Menyehatkan, Uraian Alumnus Kedokteran UGM)
"Apakah bapak suka keluar malam?"
"Tidak!"
Sang dokter kelas puskesmas itu kemudian memeriksa tensi darah si kakek tua itu. Kemudian ia juga memeriksa degub jantungnya. Si kakek tua telentang di sebuah ranjang puskesmas. Si cucu yang mengantarnya hanya berdiri di sampingnya. Ia memperhatikan proses pemeriksaan sang kakek. (Baca juga: Mengobati Pasien dengan Roko Ala KH. Abdul Malik)
"Apakah Bapak merokok?"
"Iya."
"Nah, kalau begitu berhentilah merokok pak" sang dokter sedikit cuek. "Jika anda masih tetap merokok, paru-paru anda akan rusak."
"Nah, itu dia dok. Biar dokter tahu, saya datang ke sini untuk berobat, biar saya segera sembuh dan saya bisa nikmat lagi merokok."
Mendengar ungkapan si kakek tua itu, si dokter kelas puskesma itu diam. Lalu kakek tua itu melanjutkan perkataannya, "Ada tetanggaku sudah mati, ia juga terserang paru-paru, padahal tidak merokok."
Sang dokter itu hanya tersenyum.***
Kemudian sang dokter kelas puskesmas itu mendalami penyebab, mengapa si kakek tua itu terserang penyakit batuk. (Baca juga: Merokok Bisa Menyehatkan, Uraian Alumnus Kedokteran UGM)
Sumber Gambar: zonaunik.com |
"Tidak!"
Sang dokter kelas puskesmas itu kemudian memeriksa tensi darah si kakek tua itu. Kemudian ia juga memeriksa degub jantungnya. Si kakek tua telentang di sebuah ranjang puskesmas. Si cucu yang mengantarnya hanya berdiri di sampingnya. Ia memperhatikan proses pemeriksaan sang kakek. (Baca juga: Mengobati Pasien dengan Roko Ala KH. Abdul Malik)
"Apakah Bapak merokok?"
"Iya."
"Nah, kalau begitu berhentilah merokok pak" sang dokter sedikit cuek. "Jika anda masih tetap merokok, paru-paru anda akan rusak."
"Nah, itu dia dok. Biar dokter tahu, saya datang ke sini untuk berobat, biar saya segera sembuh dan saya bisa nikmat lagi merokok."
Mendengar ungkapan si kakek tua itu, si dokter kelas puskesma itu diam. Lalu kakek tua itu melanjutkan perkataannya, "Ada tetanggaku sudah mati, ia juga terserang paru-paru, padahal tidak merokok."
Sang dokter itu hanya tersenyum.***
0 comments :
Post a Comment