Home » » Makan Duren dan Daging Kambing Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan, Penjelasan Tomy Aditama, Herbalis dan Alumnus Kedokteran Gigi UGM

Makan Duren dan Daging Kambing Tidak Berbahaya Bagi Kesehatan, Penjelasan Tomy Aditama, Herbalis dan Alumnus Kedokteran Gigi UGM

Diposkan oleh damar pada Wednesday, August 5, 2015 | 11:39 PM

KABARBANGSA.COM---Belakangan ini menurut alumnus kedokteran gigi UGM, banyak makanan yang sedang difitnah. Artinya, makanan yang sebenarnya baik, tetapi tidak diperbolehkan, alasannya karena dapat menyebabkan penyakit.

Ambil satu contoh saja misal, buah durian, yang bagi para pecintanya memang sangat nikmat dan dahsyat, apalagi dicampur dengan es di siang hari yang panas kerontang. Tetapi karena alasan berbahaya bagi kesehatan, banyak orang yang menjauhi makan duren.

Sebab itulah, ada fatwa terbaru dari ulama' herbalis dan alumnus kedokteran plus pengurus cabang MATAN di Yogyakata ini "makan duren itu baik dan tidak apa-apa, asalkan kita mengerti kondisi dan situasi tubuh kita. Semua yang ada di muka bumi ini memiliki manfaat yang luar biasa. Dan dapat diokonsumsi dengan sebaik-baiknya."

Orangnya sangat bersahaja, baik, dan sabar. Ia sangat detail menanyakan persoalan-persoalan yang dialami oleh pasiennya. Ia berdiskusi dengan tim kabarbangsa.com tentang fungsi tubuh dan segala macam makanan yang dalam kedokteran umum tidak diperbolehkan, justeru pak Tomy membolehkannya. Dengan syarat tidak mau mengabaikan hal-hal yang penting untuk diperhatikan seseorang terkait dengan tubuhnya pula, seperti olah raga.

Daging kambing yang menurut banyak orang berbahaya, justeru untuk sebagian orang, obat atau resep yang diberikan oleh pak Tomy Aditama ini agar pasiennya banyak mengkonsumsi kambing. Sebab bila kategori suhu tubuhnya lebih cenderung dingin dalam diagnosanya, maka ia memerintahkan agar memakan kambing, minimal 40 hari sekali. (Baca juga uraian Tomy Aditama: Merokok Bisa Menyehatkan)

Itulah sebabnya, alumnus kedokteran gigi UGM ini banyak dikunjungi masyarakat untuk berobat. Disamping tidak menarget bayaran, cukup memasukkan ke dalam kotak se-ikhlashnya, ia sangat nyaman menghadapi pasien ketika berkonsultasi. Ia cerdas, pintar, dan rendah hati. "Berobat itu kalau bisa yang enak-enak, hahaha". Pungkasnya.***
   




Artikel Terkait:

0 comments :

Post a Comment