KABARBANGSA.COM---Kebebasan media massa menuntut kita semakin intens dan aktif memberikan peran penting di media, baik itu televisi, media cetak, dan media online. Kali ini, Akhmad Sahal--atau kerap dipanggil akrab dengan Gus Sahal memberikan statemennya perihal ustadz-ustadz yang sering nampang di televisi.
Menurut Gus Sahal melalui akun twitternya @sahaL_AS mengetwit "Sekarang ini banyak yang menjadi ustdz yang bukan karena tingginya ilmu keislaman dan akhlaknya, tapi karena dinobatkan televisi dan socmed".
Tentu ungkapan tersebut bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan, khususnya bagi Muslim atau Muslimah yang hingga kini masih suka mengkonsumsi pengajian melalui televisi. Televisi adalah industri, yang tentu saja cara berpikirnya rating.
Tidak sedikit kasus-kasus yang menimpa ustadz-ustadz selebritis ini, mereka fasih membacakan ayat dan hadits, tetapi perilakunya tidak sesuai dengan kehidupan nyata. Itu masih lumayan. Ada pula ustadz yang dalam membaca ayat saja masih belepotan. Lalu apakah kita akan berguru kepada orang yang pemahaman keislamannya demikian.
Apalagi orang yang menurut Gus Sahal, suka takfiri, artinya dengan mudah mengkafirkan orang lain. Padahal ilmu yang dipegangnya, sanadnya tidak jelas. Itulah sebabnya, kenapa seseorang penting memegang sanad ilmu, berguru kepada siapa, kajian-kajiannya apa saja. Jangan-jangan ustadz-ustadz masa kini, isi ceramahnya hanya dibuatkan oleh tim kreatif stasiun televisinya. Ini sangat ironis.***
Menurut Gus Sahal melalui akun twitternya @sahaL_AS mengetwit "Sekarang ini banyak yang menjadi ustdz yang bukan karena tingginya ilmu keislaman dan akhlaknya, tapi karena dinobatkan televisi dan socmed".
Sumber Gambar: ircp-online.org |
Tidak sedikit kasus-kasus yang menimpa ustadz-ustadz selebritis ini, mereka fasih membacakan ayat dan hadits, tetapi perilakunya tidak sesuai dengan kehidupan nyata. Itu masih lumayan. Ada pula ustadz yang dalam membaca ayat saja masih belepotan. Lalu apakah kita akan berguru kepada orang yang pemahaman keislamannya demikian.
Apalagi orang yang menurut Gus Sahal, suka takfiri, artinya dengan mudah mengkafirkan orang lain. Padahal ilmu yang dipegangnya, sanadnya tidak jelas. Itulah sebabnya, kenapa seseorang penting memegang sanad ilmu, berguru kepada siapa, kajian-kajiannya apa saja. Jangan-jangan ustadz-ustadz masa kini, isi ceramahnya hanya dibuatkan oleh tim kreatif stasiun televisinya. Ini sangat ironis.***
0 comments :
Post a Comment