KABARBANGSA.COM---Kabar gembira datang dari arena muktamar Nahdlatul Ulama' (NU) yang telah berhasil memilih Rais Aam Syuriah PBNU. Banyak orang yang memberi rasa syukur karena beliau terpilih. Sebabnya, kekacauan di arena muktamar kian carut marut. Selang tiga dua hari sebelumnya, beliau menasihati seluruh muktamirin, agar memakai etika dalam bermuktamar.
Beliau menasihati agar lebih takut kepada Allah Swt. dan Nahdlatul Ulama' adalah amanat yang diberikan kepada semua kader NU. Sebab itulah, beliau mengatakan bahwa NU didirikan di kota Jombang, apakah mau dihancurkan di kota Jombang juga.
Namun kali ini, mungkin saja beliau sedih atas terpilihnya beliau sebagai PBNU, karena tanggung jawab yang diembannya sangat besar. Lalu kalau bukan beliau siapa lagi? Yang sangat menyedihkan, karena diputuskan pola pemilihan dengan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA), ada beberapa orang yang rupanya ingin mengadakan muktamar tandingan yang digelar di pesantren Tebuireng.
Orang-orang yang berkumpul di sana diantaranya ada Kiai Adnan, Malik Madani, Gus Sholah, dan beberapa lain lagi. Kumpulan itu ditengarai mewadahi orang-orang yang kecewa terhadap sistem pemilihan yang diputuskan dalam sidang pleno. Kekhawatiran juga disampaikan oleh mantan ketua PBNU, Hasyim Muzadi. Beliau mengatakan, semoga tidak ada NU tandingan.
Semoga dengan terpilihnya KH. Musthafa Bisri (Gusmus) dan KH. Ma'ruf Amin sebagai wakil Rais Aam akan menambah keberkahan, khususnya bagi perjalanan NU ke depan. Semoga NU dijalankan dengan cara-cara yang baik sebagaimana yang telah diajarkan oleh ulama'-ulama' terdahulu.***
 |
| Sumber Gambar: www.okezone.com |
Namun kali ini, mungkin saja beliau sedih atas terpilihnya beliau sebagai PBNU, karena tanggung jawab yang diembannya sangat besar. Lalu kalau bukan beliau siapa lagi? Yang sangat menyedihkan, karena diputuskan pola pemilihan dengan sistem ahlul halli wal aqdi (AHWA), ada beberapa orang yang rupanya ingin mengadakan muktamar tandingan yang digelar di pesantren Tebuireng.
Orang-orang yang berkumpul di sana diantaranya ada Kiai Adnan, Malik Madani, Gus Sholah, dan beberapa lain lagi. Kumpulan itu ditengarai mewadahi orang-orang yang kecewa terhadap sistem pemilihan yang diputuskan dalam sidang pleno. Kekhawatiran juga disampaikan oleh mantan ketua PBNU, Hasyim Muzadi. Beliau mengatakan, semoga tidak ada NU tandingan.
Semoga dengan terpilihnya KH. Musthafa Bisri (Gusmus) dan KH. Ma'ruf Amin sebagai wakil Rais Aam akan menambah keberkahan, khususnya bagi perjalanan NU ke depan. Semoga NU dijalankan dengan cara-cara yang baik sebagaimana yang telah diajarkan oleh ulama'-ulama' terdahulu.***
0 comments :
Post a Comment