KABARBANGSA.COM---Semenjak diangkat menjadi Menko Kemaritiman, Rizal Ramli memang memunculkan tanda tanya di hadapan publik. Sebelumnya para komentator di berbagai media menyatakan sangat salut kepada Presiden Joko Widodo, sebab Rizal Ramli seringkali memberikan kritik terhadap dirinya. Meski demikian, seiring berjalannya waktu, ketika reshufle kabinet, Presiden Jokowi justeru mengangkatnya sebagai Menko Kemaritiman.
Menteri baru ini semenjak usai dilantik telah menuai banyak sorotan kamera publik, sebab ia meminta PT. Garuda Indonesia Tbk membatalkan penambahan jumlah pesawat Airbus A350. Bahkan Presiden Jokowi telah mengkonfirmasi agar Rizal tidak memberikan kritik di depan publik jika berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
Bahkan Rizal mengajak dialog terbuka dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perihal proyek listrik 35.000 megawatt. Atas dasar itulah, banyak kalangan yang menilai aksi Rizal Ramli ini sangat tidak etis. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," ucap Rizal kepada wartawan.
Yang lebih mengerikan lagi, sebagian tokoh politik berpendapat, jangan-jangan Rizal Ramli adalah penyusup di Kabinet Kerja Joko Widodo. Mereka mengatakan, bagaimana mungkin orang yang bukan bagiannya mengurusi kinerja orang lain, kenapa kok tidak menyelesaikan masalah-masalah kemaritiman saja yang telah menjadi bagiannya.*** (fik)
Sumber Gambar: lensaindonesia.com |
Bahkan Rizal mengajak dialog terbuka dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, perihal proyek listrik 35.000 megawatt. Atas dasar itulah, banyak kalangan yang menilai aksi Rizal Ramli ini sangat tidak etis. "Kalau mau paham, minta Pak Jusuf Kalla ketemu saya, kita diskusi di depan umum," ucap Rizal kepada wartawan.
Yang lebih mengerikan lagi, sebagian tokoh politik berpendapat, jangan-jangan Rizal Ramli adalah penyusup di Kabinet Kerja Joko Widodo. Mereka mengatakan, bagaimana mungkin orang yang bukan bagiannya mengurusi kinerja orang lain, kenapa kok tidak menyelesaikan masalah-masalah kemaritiman saja yang telah menjadi bagiannya.*** (fik)
0 comments :
Post a Comment