Mengapa Perlu Heboh Pernikahan Gibran Putra Jokowi?

 

Tak perlu heboh dengan rencana pernikahan putra presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka. Layaknya manusia yang memiliki hak biologis, psikologis, dan hak entup-entupan memang sudah waktunya melangsungkan pernikahan. Jika Ibu Iriana, kemarin sore datang ke rumah Mode Bilqis, ya, wajar saja kan dia Ibu kandungnya.

Gibran adalah manusia biasa layaknya Tukul, Yusri, Faidi, Juma’, Ve, Ayun, dan sejenisnya. He He He. Hanya saja Gibran kebetulan sekarang menjadi putra Presiden Jokowi yang juga beruntung diusung Ibu Mega, yang katanya kemarin dituding telah melecehkannya di Kongres PDIP, di Bali. Gibran Rakabuming pun tentu tidak sebesar Kahlil Gibran yang diinginkan bapak Jokowi menamainya dengan nama Gibran. Bukankah Gibran yang asli alias Kahlil Gibran pernah berkata, “Anakmu bukan anakmu, tapi putra-putri kehidupan.”

Tapi setiap orang di negeri ini layak menyadari, bagi siapapun yang masih mau dipanggil Bapak atau Ibu dari seorang anak, tentu tidak ingin anaknya kecewa di hari pernikahan yang sangat sakral. Itulah sebabnya, dari saking sakralnya yang bernama “per-nikah-an”, banyak teman-teman saya ingin mengulanginya dan mengulanginya; pertama, kedua, ketiga, dan keempat, dan seterusnya. Jika  tidak percaya, bisa ditanya kepada Habib Rusydi, Abdul Hamid, Ke Syaikhona Hasan, Nom Ajji Edi, dan kak Syamsul Arifin.

Tapi ada satu prinsip yang menarik dari Nom Ajji Edi, “Jika kamu memudahkan urusan orang lain, maka segala urusanmu akan dimudahkan.” Menarik kiranya membantu Habib Rusydi untuk mensukseskan rencana-rencana itu, yang tentu saja tidak kalah pentingnya dengan rencana pernikahan Gibran Rakabuming Raka versus Putri Solo, Selvi Ananda. Meminjam bahasanya Gusdur setiap mengakhiri tulisannya, ini hanya mudah dikatakan tapi sulit dilakukan, bukan?

 Sumber Gambar : http://images.solopos.com/2015/04/Gibran-Rakabuming-Selvi-Ananda1@SarahArmance.jpg

Artikel Terkait:

Tweet