Buku catatan ini menjadi buku catatan
termahal di dunia. Sebab di dalamnya berisi tentang pemecah kode pada
perang dunia kedua. Para tentara Nazi meyakini bahwa kode “Enigma” tak akan
pernah terpecahkan, tetapi melalui tangan dingin Alan, kode rahasia yang
mempercepat berlangsungnya perang dunia kedua itu terselesaikan dengan baik.
Alan Turing adalah seorang peneliti
matematika dan komputer kelahiran Maide Vale, London, 23 Juni 1912. Buku catatannya
itu dilelang oleh seorang penemunya di sebuah rumah lelang di New York (13/4/15).
Rumah lelang itu merahasiakan nama pembeli gila yang memborong buku catatan itu
seharga 1 juta dollar AS. Keunikan hidupnya pernah diangkat melalui sebuah film
monumental yang diangkat dari sebuah buku berjudul “Alan Turing; The Enigma”,
kemudian film itu diberi judul “The Imitation Game” yang dirilis 14
November 2014 di Britania Raya dan Amerika Serikat. Turing dalam film tersebut diperankan
oleh Benedict Cumberbath.
Betapa pentingnya sosok Turing dalam
dunia politik global saat ini, agar politik kawasan yang berorientasi perang
dan meluluhlantakkan kawasan yang lain segera dihentikan dengan pemecahan
kode-kode rahasia. Betapa sedih rasanya bila melihat antrean para pengungsi
akibat perang yang tak kunjung selesai, di Timur Tengah, Ukraina, dan kawasan
lain. Buku catatannya yang berisi kode itu dihargai sangat mahal, karena buku
itu merupakan dokumen rahasia yang tidak boleh bocor pada siapapun.
Saya yakin, Turing akan melakukan aksi
serupa bila melihat kenyataan perang kawasan saat ini, apalagi ia mendengarkan
musik Michael Heart yang berjudul “We Will Not Go Down”[1]:
A blinding flash of white light
Kilauan cahaya putih yang membutakan
mata
Lit up the sky over Gaza tonight
Menerangi langit Gaza malam ini
People running for cover
Orang-orang berlari mencari
perlindungan
Not knowing whether they’re dead or
alive
Tak tahu apakah mereka mati atau hidup
They came with their tanks and their
planes
Mereka datang naik tank dan pesawat
With ravaging fiery flames
Dengan kobaran api yang menghacurkan
And nothing remains
Dan tak ada yang tersisa
Just a voice rising up in the smoky
haze
Hanya sebuah suara yang terdengar di
dalam kepulan asap
We will not go down
Kami takkan menyerah
In the night, without a fight
Di malam hari, tanpa perlawanan
You can burn up our mosques and our
homes and our schools
Kau bisa hancurkan masjid dan rumah
dan sekolah kami
But our spirit will never die
Namun semangat kami takkan pernah mati
We will not go down
Kami takkan menyerah
In Gaza tonight
Di Gaza malam ini
Women and children alike
Wanita dan anak-anak sama saja
Murdered and massacred night after
night
Dibunuh dan dibantai tiap malam
While the so-called leaders of
countries afar
Saat para pemimpin negara yang berada
jauh di sana
Debated on who’s wrong or right
Memperdebatkan siapa yang salah dan
benar
But their powerless words were in vain
Namun kata-kata mereka sia-sia
And the bombs fell down like acid rain
Dan bom berjatuhan seperti hujan asam
But through the tears and the blood
and the pain
Namun dalam air mata dan darah dan
rasa sakit
You can still hear that voice through
the smoky haze
Masih bisa kau dengar suara dari
kepulan asap itu
We will not go down
Kami takkan menyerah
In the night, without a fight
Di malam hari, tanpa perlawanan
You can burn up our mosques and our
homes and our schools
Kau bisa hancurkan masjid dan rumah
dan sekolah kami
But our spirit will never die
Namun semangat kami takkan pernah mati
We will not go down
Kami takkan menyerah
In Gaza tonight
Di Gaza malam ini
We will not go down
Kami takkan menyerah
In the night, without a fight
Di malam hari, tanpa perlawanan
You can burn up our mosques and our
homes and our schools
Kau bisa hancurkan masjid dan rumah
dan sekolah kami
But our spirit will never die
Namun semangat kami takkan pernah mati
We will not go down
Kami takkan menyerah
In the night, without a fight
Di malam hari, tanpa perlawanan
We will not go down
Kami takkan menyerah
In Gaza tonight
Di Gaza malam ini
Peneliti di National Physical Laboratory itu meninggal karena bunuh diri, setelah ditangkap dan diadili atas tindak pidana homoseksual. Izin keamanan untuk dirinya pun dicabut, ia tidak bisa lagi bekerja di GCHG. Situasi itu membuatnya depresi dan jalan pikirannya memutuskan untuk bunuh diri. Meski demikian, ilmu-ilmunya tetap bermanfaat hingga saat ini.
Sumber Gambar 1: http://media.gizmodo.co.uk/wp-content/uploads/2013/12/alan-turing.jpg
Sumber Gambar 2: https://images.detik.com/community/media/visual/2015/04/14/75d1f4d1-6392-4f9e-bfe8-24859339a945_169.jpg?w=620&mark=undefined&image_body_visual_id=81007
[1] Sumber lirik lagu dan terjemahannya :
http://terjemah-lirik-lagu-barat.blogspot.com/2011/01/we-will-not-go-down-gaza-michael-heart_28.html
0 comments :
Post a Comment