Tanggal 26
April 2015, #KampusFiksi merayakan ulang tahunnya yang ke-2, yang diselenggarakan
di Resto De Nanny. Acara ini akan melaunching antologi cerpen terbaik
#KampusFiksi tahun ini. Selain itu, ada dua orang sastrawan hebat yang diundang
secara khusus untuk mengisi acara, yaitu Joni Ariadinata (Cerpenis dan Redaktur
Majalah Sastra Horison) dan Raudal Tanjung Banua (Penyair, Cerpenis, dan
Redaktur Jurnal Cerpen Indonesia).
Ribuan generasi
telah datang ke #KampusFiksi; mulai dari penjemputan di terminal, bandara,
stasiun oleh masbro Kiki dan mas bro Agus Gendut, lalu kenalan, berjibaku menyimak
materi dari para penulis-penulis hebat, latihan menulis, antre kamar mandi, rebah
di atas bantal dan kasur dengan logo Manchester United, melahap nasi
kotak yang tentu bisa menambah gizi untuk anak kos, memberikan pesan dan kesan
di malam terakhir, mendengarkan nasihat-nasihat dari Rektor #KampusFiksi, mas Edi
AH Iyubenu, ngakak dan ngikik menyaksikan foto-foto momentum
selama acara yang sudah diberi balon kata-kata usil oleh saudara Abdul Hamid feat
Rezanufa, saling peluk dan menangis di saat-saat akan berpisah, dan seterusnya.
Begitulah. Ya, begitulah jibunan peserta yang datang dan pergi di #KampusFiksi
Reguler.
#KampusFiksi
juga datang ke berbagai kota di negeri ini, mulai dari Malang, Surabaya,
Padang, Semarang, Jakarta, Bandung, Ciamis, dan masih banyak lagi. Ratusan anak-anak
muda datang ke tempat-tempat di mana #KampusFiksi diadakan. Bahkan ada beberapa
peserta #KampusFiksi yang mengikuti acara Road Show berkali-kali karena
saking cintanya terhadap #KampusFiksi. Aih, magnet apa yang membuat anak-anak
muda begitu bersemangat hingga ikut berkali-kali. Ini sungguh luar biasa.
Tim
#KampusFiksi juga hadir di pesantren-pesantren, mulai dari pesantren An-Nuqayah
Guluk-Guluk Sumenep, Pesantren Ihya Ulumuddin, Cilacap, hingga pesantren
Darussalam, Ciamis. Pengalaman yang membuat tim #KampusFiksi merinding, ketika
datang ke Pesantren Darussalam, begitu masuk di gerbang pesantren, tim sudah
disambut dengan sebuah banner “Selamat datang Bapak Edi AH Iyubenu dan
tim #KampusFiksi”. Begitu memasuki gedung serba guna, tim #KampusFiksi disambut
dengan tarian saman yang sangat indah. Di sana juga tim #KampusFiksi disambut
dengan ramah dan kocak oleh pengasuh pesantren dan gus gaul, tak lain dan tak
bukan Gus Anis dan Gus Nabil.
#KampusFiksi
merupakan ajang yang tepat untuk anak-anak muda belajar menulis. Kegiatan ini
sama sekali tak dipungut uang dan sama sekali tidak terikat kontrak apapun. Begitu
pula kedatangan tim #KampusFiksi di berbagai kota dan pesantren, sama sekali tidak
meminta honor sedikit pun, bahkan biaya transportasi sekalipun. Semua acara
#KampusFiksi didanai oleh pribadi mas Rektor yang hatinya mulia dan lembut ini.
Siapa coba di negeri ini yang punya kepedulian terhadap anak-anak muda kreatif?
Siapa yang berani mendanai acara besar-besaran ini, yang sama sekali tidak
memiliki kepentingan apapun secara profit?
Tanggal 26
April 2015 ini #KampusFiksi ulang tahun yang ke-2. Semoga acara #KampusFiksi
bisa eksis terus hingga akhir zaman. Tentu harapannya, semoga orang-orang yang
hatinya lembut bertambah banyak, sehingga #KampusFiksi menjadi inspirasi untuk
memberikan manfaat sebanyak-banyaknya kepada orang lain, khususnya memberikan
jalan kreatif bagi anak muda, agar apa yang dipertanyakan Taufiq Ismail melalui
puisinya yang berjudul Kupu-Kupu di Dalam Buku mampu berkibar di negeri
ini:
Ketika
berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang,
di
perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku
dan cahaya
lampunya terang benderang,
kulihat
anak-anak muda dan anak-anak tua
sibuk
membaca dan menuliskan catatan,
dan aku
bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang?
Sumber Gambar 1: https://pbs.twimg.com/profile_images/378800000805740058/5b332792d84d3b40ce2b32f2329c1628.jpeg
Sumber Gambar 2: https://pbs.twimg.com/media/CBQK7hKUkAANHYe.jpg
Sumber Gambar 3: http://iaid.ac.id/assets/uploaded/kampusfiksiok.jpg
0 comments :
Post a Comment