Sejak kecil
saya tidak menetek pada Ibu, tapi menyusu pada penis ayah---itulah kalimat topless
dalam tokoh Nayla di sebuah cerita karangan Djenar Maesa Ayu. Apa yang
sesungguhnya ingin disampaikan Djenar adalah bagian dari sebuah kritik terhadap
situasi sosial masyarakat kita yang mengalami shock culture di zaman Gadget
ini. Meski tentu saja sebagian kecil memutuskan kembali ke zaman batu alias akik.
Beredarnya foto
topless duo serigala adalah salah satu bukti betapa tubuh tidak hanya dieksplorasi
melalui karya sastra sebagaimana yang dilakukan Djenar, tetapi tubuh
dieksplorasi melalui kamera handphone, kemudian disebarkan kepada publiknya. Akun
esek-esek Tata yang belakangan dihabisi oleh pelanggannya karena mengiklankan
dirinya melalui sebuah media sosial.
Apa sebenarnya
yang ingin dicapai oleh orang-orang ini melalui politik pasar tubuhnya? Teori yang
sangat sederhana dapat membacanya sebagai sebuah model distribusi baru, sebab
masyarakat kita mulai dekat dengan dunia online. Kita bisa melihat, betapa
segala kebutuhan di rumah, mulai dari buku, pizza, kopi, baju, hingga tubuh
perempuan murahan dapat didapatkan melalui jaringan online, asalkan kita mau
dan punya uang.
Pada tahun
2000-an, penyair Binhad Nurrahmat telah mengilustrasikan fenomena ini melalui
puisinya yang berjudul Rakyat ML:
Jika
rakyat make love (ML) 3 kali seminggu, maka rakyat ML 12 kali sebulan dan 144
kali setahun. Jika rata2 rakyat menikah sejak usia 25 thn, maka rakyat usia 50
thn rata2 pernah ML 3.600 kali. Jika jumlah pasutri 100 jt, maka terjadi 300 jt
ML seminggu. Statistik ini tidak termasuk jumlah rakyat ML pra-nikah,
poligami/poliandri, free-sex, dan yg selingkuh. Lanjutkan! Lebih sexy lebih
baik!
Tetapi tak
perlu risau saudara-saudara! Dunia ini terus mengalami perubahan. Naluri dasar
manusia adalah melawan. Ketika aturan hukum dibuat sedemikian rupa untuk sebuah
norma, maka ada saja manusia-manusia lain yang berupaya untuk melawan dan
melanggar aturan itu. Jadi, biarlah manusia itu berada dalam dunianya yang
bebas, toh pada akhirnya mereka mengetahui, mana yang bermanfaat bagi dirinya
dan yang mencelakakan dirinya. Kenyataan itu sesuai dengan pernyataan Nabi
Muhammad SAW : man amila man alima, allamallahu ma lam ya’lam artinya
barang siapa yang mengaplikasikan segala sesuatu yang telah diketahuinya, Tuhan
akan menambahkan pengetahuan-pengetahuan baru yang belum diketahuinya.
Sumber Gambar: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHSY_u9alvwKkoBPYUjLNSsbITs_l1_HHmye1gyE_A1cHGx1P4NSti0tKizm7D4tdfqtDYpOQHC0gnFHiZ-JanwCegtg0tWJhuKf5kRzcyNBduI_iq-2smCOknSzCtjbhxLlfv8ofFbuCG/s640/lukisan+unik.jpg
0 comments :
Post a Comment