Home » » Abraham Lincoln dan Neraka Panggung Teater

Abraham Lincoln dan Neraka Panggung Teater

Diposkan oleh damar pada Tuesday, April 14, 2015 | 10:18 PM

  https://armenianleaders.files.wordpress.com/2010/04/abraham-lincoln-presidential-dollar-design.jpg
150 tahun lalu, tepatnya 15 April 1869, adalah hari yang murung bagi masyarakat Amerika. Burung kematian berkepak di atas sebuah gedung pementasan teater, Ford, Washington. Langit terlihat pucat dan mencekam. Gedung Ford benar-benar menyuguhkan pertunjukan berdarah. Seorang lelaki berusia 56 tahun, sosok representasi bangsa Uncle Sam, tertembak tepat di kepalanya di saat-saat para lakon memerankan pertunjukan.
Ternyata ada seorang aktor yang bertugas dua peran; satu menjadi aktor dalam pertunjukan tersebut, yang satunya lagi menjadi aktor terbunuhnya Abraham Lincoln, yang sedang nonton pementasan waktu itu. Aktor nekat yang membunuh presiden Amerika ke-16 dari Partai Republik itu adalah John Wilkes Booth. Setelah meledakkan kepala sang Presiden, Booth melarikan diri ke sebuah kandang ternak. Para tentara Amerika membakar kandang itu, kemudian Booth keluar, lalu ditembak oleh seorang sersan yang bernama Boston Corbett. 


http://images.solopos.com/2013/01/booth-killing-lincoln.jpg

Lincoln berjuang memimpin Amerika keluar dari perang saudara dan perbudakan. Ia adalah tokoh yang menentang perbudakan, sedangkan Wilkes Booth adalah orang yang tidak setuju apabila perbudakan dihapuskan. Seorang penyair Amerika yang menjadi saksi hidup ketika itu, Walt Wiltman (1819-1892) pernah menulis puisi berjudul Ode Untuk Diriku. Inilah salah satu potongan puisinya yang diterjemahkan Michael Steward:
Pistolnya terjerambab
Riuh-rendah di jalanan, kereta-kereta yang lelah, derap telapak kaki, gunjingan para pejalan
Omnibus yang berat, para sopir dengan pertanyaan mereka yang hebat, dentangan tapak-tapak kaki kuda di lantai granit
Lungsuran-lungsuran salju, dentingan, lelucon-lelucon seru, lemparan bola-bola salju
Sorak-sorai untuk hal-hal yang amat disukai, kemarahan rakyat yang terbangun
Gundukan-gundukan gorden kotor, lelaki sakit di samping bayi lahir di rumah sakit
Pertemuan musuh-musuh, sumpah yang seketika, pukulan-pukulan dan kejatuhan
Kerumunan yang bergairah, Pak polisi dengan bintangnya yang tergesa menyerukan pesannya ke tengah-tengah kerumunan
Batu-batu yang tenang yang menerima dan memantulkan kembali aneka gema
Erangan orang yang kelebihan makan atau setengah lapar yang jatuh pingsan atau marah
Teriakan-teriakan wanita yang tiba-tiba menyeruak dan terburu pulang ke rumah
Ribuan buku telah ditulis untuk mengenang sang Presiden. Kepergiannya adalah duka cita bagi kemanusiaan, sebab perbudakan di dunia adalah sistem yang bertolak belakang dengan kodrat dasar manusia yang merdeka. Bukti-bukti sejarah yang berupa peluru yang pernah melesak di kepala Abraham Lincoln, tulang kepala, rambut, dan lainnya disimpan di Health and Medicine Museum yang terletak di Silver Spring, Maryland.


Sumber Gambar 1: https://armenianleaders.files.wordpress.com/2010/04/abraham-lincoln-presidential-dollar-design.jpg
Sumber Gambar 2: http://images.solopos.com/2013/01/booth-killing-lincoln.jpg


Artikel Terkait:

0 comments :

Post a Comment