Home » » Manunggaling Kaula Kopi

Manunggaling Kaula Kopi

Diposkan oleh damar pada Monday, May 4, 2015 | 6:58 AM


  http://www.jelajahbudaya.org/wp-content/uploads/2010/09/Warung-Kopi-Unyil.jpg
Seorang kawan yang macho dan super gaul dan disenangi banyak cewek, @Vanbinu ngetwet “manunggaling kulo lan kopi”. Dapat dimengerti bahwa CEO muda ini sedang menyatu dengan kopinya, di salah satu warung kopi yang tentu tidak perlu saya sebutkan di sini.
Warung kopi adalah bagian penting yang tidak dapat terpisah dari suksesnya pendidikan di Yogyakarta. Saya tidak bisa membayangkan jika kemudian terbit aturan yang melarang mahasiswa ngopi di warung kopi. Sebagian Caffe bahkan menyediakan diri menjadi tempat minum kopi sekaligus kos bagi mahasiswa.
Tidak sedikit mahasiswa yang tidur di tempat ngopi, belajar, mandi, dan berangkat ke kampus dari warung kopi. Itu artinya, warung kopi menjadi pendukung paling mondial di lingkungan pendidikan kampus di Yogyakarta.
Bisa jadi kampus UGM, UPN, UIN, UNY, AMIKOM, dan kampus-kampus lain membuat kebijakan yang gila, misal perkuliahan dipindah ke warung kopi. Tentu saja semua pengusaha kopi berduyun-duyun membangun warung kapi baru lagi.
Produksi kopi dari semua daerah di negeri ini masuk ke Yogyakarta, mulai dari kopi Lampung, Aceh, Jember, Banyuwangi, dan seterusnya. Tentu beragam jenis kopi, mulai kopi hitam yang dapat membuat mahasiswa tidak bisa tidur dua hari dua malam, hingga kopi luwak.

 

Mahasiswa yang tengah mengalami manunggaling kaula kopi jika dimention jam 03.00 dini hari, mereka tetap akan menyahut. Tetapi jika dimention jam 09.00 tentu sepi. Sebab mereka masih pada tersungkur di kasurnya masing-masing.
Tersebab kopi bukan sekedar kopi. Tetapi ada sebuah dinamika dalam produksi kopi, warung kopi, dan penikmat kopi. Sudah banyak buku terbit memperbincangkan tentang kopi, diantaranya: Filosofi Kopi karwa Dewi Lestari, Kopiana karya M. Faizi, dan banyak lagi. Berikut potongan puisi Kopi M. Faizi:
Kopi dalam cangkir keramik
adalah bagian dari upacara kami bertamu
membuai cakap, menyelai ucap
dan silaturahmi

Sumber Gambar 1:  http://www.jelajahbudaya.org/wp-content/uploads/2010/09/Warung-Kopi-Unyil.jpg


Artikel Terkait:

2 comments :