Home » » Penyair Lapangan Hijau Bernama Xavi Hernandez

Penyair Lapangan Hijau Bernama Xavi Hernandez

Diposkan oleh damar pada Sunday, May 24, 2015 | 3:55 AM

Xavi
Sumber Gambar: www.detik.com
Oleh : Ahmad Muchlish Amrin

Xavi, Jangan bawa kenanganmu/ biarkan ia sendiri di hatiku---itulah potongan puisi Federico Garcia Lorca, penyair agung dari tanah Spanyol. Dua baris puisi tersebut setidaknya layak mewakili deru haru Catalonia atas kepergiannya dari Nou Camp.

Kepergian Xavi telah mengundang kenang, kesan, sedih, tangis, bagi para fun Barcelona baik di tanah Catalan maupun para fun di seluruh dunia. Sebab sang penyair lapangan, telah menorehkan sejumlah gelar kemenangan, sejumlah keindahan yang tidak sekedar kemenangan.

Bermain bola, baginya seperti meniupkan ruh kata di tengah jutaan mata yang melihat. Bermain bola, tidak sekedar menang dan “goal”, akan tetapi sepak bola baginya memiliki filosofi yang mendalam, disamping menang, ia juga ingin menghibur.

Pertandingan melawan Deportivo yang menghasilkan 2-2 bagi Barcelona, menjadi laga terakhirnya di hadapan para funnya di Camp Nou. Xavi tak mampu menahan tangis dan haru di depan 90an ribu pasang mata.
xavi barca
Sumber Gambar: www.detik.com

“Itu mustahil. Saya mencoba untuk menahan, tapi mustahil karena ada begitu banyak emosi. Ada banyak kenangan luar biasa. Saya tidak bisa merasa lebih senang lagi. Saya sudah punya karier fantastis dan masih akan begitu. Kami sudah menjuarai liga dan ada dua final lagi, saya ingin tampil baik. Ini menakjubkan. Ada perasaan yang campur aduk. Saya rasa saya akan merindukan Barca lebih daripada Barca akan merindukan saya. Saya sudah mengenakan seragam ini selama 25 tahun. Itu sudah jadi hidup saya. Barcelona lebih hebat daripada siapapun,”  begitulah ungkapan terakhirnya di hadapan para fun sebagaimana dilansir www.detik.com.

Ia sedih. Tetapi ia merasa harus pergi. Regenerasi menurutnya akan terus berjalan. Bahkan ia memantapkan semua orang atas kepergian dirinya bahwa Barcelona tetap akan tetap hebat meskipun tidak ada dirinya. Ia mencoba meyakinkan.

Malam itu, spanduk besar yang bergambar dirinya dibentangkan. Spanduk besar yang bertulis; Gracies Xavi (terima kasih, Xavi) juga dibentangkan. Xavi telah mempersembahkan segalanya untuk Barcelona. Ia telah mendedikasikan banyak gelar, gaya permainan, dan kemenangan.
perpisahan
Sumber Gambar: www.bewara.co

Malam itu, jutaan mata yang melihat bernyanyi, sebagaimana yang diungkapkan Garcia Lorca, sang penyair agung Spanyol:
Semua menyanyi menyanyikan yang dimiliki hari ini –sedang malam semarak
pesta para remaja, penuh tenaga dan rasa saudara,
Mereka menyanyi dan menyanyikan dengan mulut lebar terbuka lagu-lagu merdu
perkasa.
***


Artikel Terkait:

0 comments :

Post a Comment