KABARBANGSA.COM---Belakangan ini orang-orang yang duduk di gedung DPR ini tengah membuat issue panas lagi seputar dana aspirasi. Patut dipertanyakan, dana aspirasi tersebut bertujuan untuk bersosialisasi di masyarakat atau bahasa keren mereka menyelesaikan persoalan di daerah.
Bola panas itu terus bergulir di media massa, bahkan beberapa tokoh partai politik menyikapi hal tersebut dengan pro-kontra. Partai Demokrat melalui kultwit Ketua Umum Partai Demokrat dengan tegas menyatakan menolak dana aspirasi.
Rakyat sebagai kontrol terhadap kinerja anggota DPR memang patut mencurigai, apakah dana aspirasi ini benar-benar akan dijadikan media membangun masyarakat Dapil di mana mereka terpilih? Atau dana aspirasi ini sebenarnya hanya sekedar mencari Tunjangan Hari Raya (THR)?
Kinerja DPR sampai saat ini belum terlihat. Arti penting keberadaan tokoh-tokoh di DPR belum terlihat benar manfaatnya terhadap masyarakat. Itulah sebabnya, mengapa banyak kalangan yang menolak Dana Aspirasi DRR.
DPR sebagai lembaga negara yang ditempati oleh orang-orang yang (dianggap) cerdas, pastinya dapat memilih, mana yang benar-benar urgen bagi kepentingan rakyat, dan mana yang kepentingan pribadi. Itulah sebabnya, ketika wakil rakyat masih mementingkan dirinya sendiri, kelompok, dan kepentingan parpol, misalnya. Dampaknya akan sistemik; baik di ranah partai maupun DPR.
Yang perlu diingat oleh anggota DPR, sanksi masyarakat bukan sekarang, tapi nanti bila anda mau nyaleg lagi tidak akan dipilih.***(fiq)
Bola panas itu terus bergulir di media massa, bahkan beberapa tokoh partai politik menyikapi hal tersebut dengan pro-kontra. Partai Demokrat melalui kultwit Ketua Umum Partai Demokrat dengan tegas menyatakan menolak dana aspirasi.
Rakyat sebagai kontrol terhadap kinerja anggota DPR memang patut mencurigai, apakah dana aspirasi ini benar-benar akan dijadikan media membangun masyarakat Dapil di mana mereka terpilih? Atau dana aspirasi ini sebenarnya hanya sekedar mencari Tunjangan Hari Raya (THR)?
Sumber Gambar: kompas.com |
Kinerja DPR sampai saat ini belum terlihat. Arti penting keberadaan tokoh-tokoh di DPR belum terlihat benar manfaatnya terhadap masyarakat. Itulah sebabnya, mengapa banyak kalangan yang menolak Dana Aspirasi DRR.
DPR sebagai lembaga negara yang ditempati oleh orang-orang yang (dianggap) cerdas, pastinya dapat memilih, mana yang benar-benar urgen bagi kepentingan rakyat, dan mana yang kepentingan pribadi. Itulah sebabnya, ketika wakil rakyat masih mementingkan dirinya sendiri, kelompok, dan kepentingan parpol, misalnya. Dampaknya akan sistemik; baik di ranah partai maupun DPR.
Yang perlu diingat oleh anggota DPR, sanksi masyarakat bukan sekarang, tapi nanti bila anda mau nyaleg lagi tidak akan dipilih.***(fiq)
0 comments :
Post a Comment